Oya perkenalkan nama saya Rena memang saya akui orangnya juga bandel dan ingin jauh dari orang tua, sebab itu saya kuliah di luar kota.Di luar, Papa saya membelikanku sebuah apartemen. Apartemenku cukup besar dengan perabotan yang lengkap plus mobil BMW seri terbaru.
Maklumlah Papa saya adalah seorang pengusaha yang cukup sukses. Itu tak seberapa baginya. Itu adalah hadiahku karena dapat beasiswa.Sore itu saya baru pulang kuliah.
Capek sekali rasanya setelah seharian berkutat dengan kuliah. Bayangkan saja saya kuliah dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Non stop. Maka saya merasa badanku lelah dan ingin istirahat. Untung besok libur (hari sabtu), jadi saya bisa memanfaatkan waktuku untuk istirahat.
Puh.. Saya menyandarkan tubuhku di sofa ruang tengah. Malas benar saya mengangkat pantatku dari sofa. Tapi rasa hausku mengalahkanku, maka dengan malas saya mengambil air dingin di dapur untuk menghilangkan rasa hausku.
Kemudian saya pergi ke kamar, kucoba untuk istirahat. Walau badanku capek sekali tapi saya tak bisa memejamkan mata. Maka kuputuskan menyalakan komputerku mencoba mencari hiburan. Baru saja kunyalakan komputer, HP-ku berbunyi.
Segera kuambil HP-ku dari tas. Di screen tertuliskan “CINTA”, maka segera kuangkat, karena itu adalah dari Erick cowokku.“Halo Sayang. Lagi ngapain? “Kata suara di seberang sana.
Ada apa, Rick? Gak lagi ngapa-ngapain” jawabku.Malam ini jalan yuk, say. Besok kan libur. Mau gak?”Aduh aku cape banget nih, Say. Malas keluar. Mending lo aja yang ke apartemenku.
Sekalian temanin aku. Mau gak?” Rengekku manja.Ya udah tunggu aja. 30 menit lagi aku ke sana. Dah Sayang..!” Katanya. Dah..”Erick adalah cowok baruku. Orangnya ganteng dan sangat perhatian terhadapku. Kami baru jadian sekitar 3 minggu yang lalu.
Tapi ia sudah beberapa kali menikmati tubuhku. Yup.. Saya memang cewe yang liberal. Saya menyerahkan keperawananku sama mantanku sewaktu SMA dulu. Jadi bagiku sex bukan hal yang terlalu tabu.Tapi saya masih tahu tata krama.
Saya gak sembarang tidur dengan cowo. Saya gak mau dicap cewek gampangan. Saya hanya mau ML sama orang yang benar-benar kucintai. Ya.. Seperti Erick ini. Ia lumayan bisa memuaskanku.
Hampir di setiap kesempatan kami selalu mereguk kenikmatan duniawi. Maka segera kuganti bajuku. Saya ingin tampil sexy di depan Erick. Segera kugunakan celana pendek putih semi transparan yang ketat. Saking ketatnya terasa CD-ku tercetak di sana.
Pantatku yang bulat sekal terlihat indah menonjol. Kemudian kugunakan tanktop putih ketat juga.Saya bercermin, lumayan sexy juga, batinku. Payudara ku yang lumayan besar tercetak di bajuku.
Bahkan karena saking kecilnya bajuku itu, jika saya bergerak-gerak dada saya juga terayun kesana kemari. Saya senang sekali melihatnya. Pasti Erick suka melihatnya.
Saya tak sabar ingin cepat-cepat berjumpa dengannya.Beberapa saat kemudian kudengar suara bel berbunyi. Itu pasti Erick. Aku, bercermin sebentar memastikan penampilanku lalu membuka pintu. Benar saja, Erick sudah ada di depan pintu apartemenku yang masih terkunci.
Saya berlari-lari menuju pintu untuk membuka pintu apartemen, hal itu otomatis membuat dada saya terayun kesana-kemari. Erick pasti melihatnya dengan jelas karena jarak yang tak terlalu jauh. Dada saya bergerak-gerak dengan bebasnya.
Halo Sayang..” katanya. Dipamerkannya senyum manisnya.Halo juga. Silahkan masuk, Say” kata ku mempersilakannya masuk ke apartemen.Ia mengikutiku dari belakang. Saya bisa pastikan matanya tak akan lepas dari pantatku yang bergoyang kesana-kemari dengan indahnya.
Kemudian saya menutup pintu apartemen dan menguncinya. Tangan Erick sudah memeluk saya dari belakang, kemudian Erick membalikkan tubuh aku.Kamu sexy sekali hari ini, Sayang” katanya sambil mendekatkan bibirnya ke mulutku.
Segera kusambut bibirnya dan kami melakukan french kiss.Terima kasih” jawabku sambil kembali menciumnya, kali ini ciuman kami makin dahsyat. Sambil menciumi bibirku, tangannya perlahan-lahan menjamah dadaku.
Saya semakin ganas membalasnya. Saat tangannya mulai menyusup ke dalam tank topku, segera kuhentikan.Sabar dulu dong, Say. Ga sabaran amat” ucapku sambil menjauhkan tubuhku darinya.Mending duduk dulu, saya buatkan minum ya?”, lanjutku lagi.
Saya sengaja menahan kenikmatan tadi, meskipun sebenarnya saya juga sudah ingin sekali. Ia hanya mengangguk lalu pergi menuju sofa. Segera kubuatkan minum dan memberikanya kepadanya.
Softdrink yang kusuguhkan langsung dihabiskannya.Kemudian matanya menatapku. Saya tahu maksudnya. Maka saya pindah ke sebelahnya, lalu diciumnya bibirku. Saya hanya bisa memejamkan mata menikmati bibir lembutnya.
Kemudian ia peluk ku dan tangannya mulai meremas-remas dadaku. Aku mulai merem-melek sambil memutar badanku.Sekarang aku duduk di paha Erick berhadap-hadapan. Kembali kami berciuman dengan penuh gairah. Lidah kami saling beradu.
Perlahan bibirnya turun ke pipiku lalu ke leherku. Diciumnya leherku. Lidahnya menari-nari dari ujung leherku ke ujung yang satunya lagi. Hal itu membuatku seperti cacing kepanasan saking nikmatnya.
Tangannya tak tinggal diam. Diremas-remasnya dada ku yang mulai mengeras. Tangannya sungguh lihai meremas-remas payudara sehingga membuatku makin menggelinjang. Aku tak tahan hingga kembali kulumat bibirnya.
Lidahku beradu dengan lidahnya lagi. Aku sudah tak tahu kapan pertama kali aku semahir ini melakukan ciuman.Erick mulai menyusupkan tangannya ke balik tank topku dan mencari pegangannya, dadaku.
Gesekan tangannya langsung di permukaan kulit dadaku hingga sungguh kenikmatannya tiada tara.Ehh.. Eh..” rintihku. Sejenak dihentikannya aktivitasnya karena menyadari sesuatu sambil bertanya..kamu ga pakai bra ya, Say?” aku hanya tersenyum lalu kembali melumat bibirnya.
Ia juga semakin ganas meladeni ciumanku. Tangannya makin keras meremas-remas dadaku. Memelintir dari atas ke bawah dan sebaliknya. Kurasakan kontolnya mulai menegang di bawah sana.Kemudian ia menghentikan remasan dan ciumannya, lalu mulai melepas tank topku.
Aku membantunya melepaskan penutup dada melewati kepala. Maka segera dada ku yang tanpa penutup apa-apa lagi terpampang di hadapannya. Dada aku yang putih, bulat kencang dengan puting berwarna kemerah-merahan menjadi santapan matanya. Ia sangat kagum melihat toketku.
Walaupun sudah sering melihat dadaku, bahkan menjilat, melumat dan menggigitnya, ia tetap saja menelan ludah menikmati pemandangan ini. Dadamu indah sekali, Sayang!’ ujarnya. Kemudian didorongnya kepalanya di antara kedua gunungku, lalu lidahnya bergerak di sana.
Aku meringis dan mendesis menikmati momen tersebut. Kemudian ia mulai mencium dadaku yang kanan, dilumatnya dengan penuh nafsu. Beberapa detik kemudian aku menjerit pelan karena aku merasakan gigitan pada puting kananku.
Dengan gemasnya menggigit dan mencupangi putingku itu sehingga meninggalkan jejak di sekitarnya. Hhmm.. indah sekali dadamu ini Say,” pujinya lagi sambil tangannya yang satu lagi mengelusi punggung dan leherku dan berakhir di dada kiriku.
Diremasnya dada kiriku yang sudah tegak berdiri tersebut. Remasan dan jilatannya silih berganti antara dada yang kanan dan yang kiri, sehingga menimbulkan sensasi kenikmatan yang tiada tara. Aku sampai melayang-layang dibuatnya.
Puas meremas dadaku yang kiri, tangannya yang kanan mulai menurun hingga mencengkeram pantatku yang bulat dan padat. Aku hanya bisa mendesah nikmat. Kuremas-remas rambutnya mencoba mengimbangi desakan birahi ini.
Untung apartemenku sepi, apabila tak mana mungkin saya bisa bercinta di sofa seperti ini.Setelah puas menggerayangi dadaku, ia pun melepaskanku.
Segera dibukanya bajunya, lalu ia membuka celana panjang beserta celana dalamnya sehingga kontolnya yang dari tadi sudah sesak dalam celana dalamnya itu kini dapat berdiri dengan tegak.
Kemudian ia duduk di sofa dengan mengangkangkan kakinya. Matanya menatap mata ku dengan penuh hasrat. Aku mengerti maksudnya. Ia ingin dioral tentunya. Sebenarnya aku kurang mahir melakukan oral sex, aku masih butuh belajar, tapi nafsu ingin saling memuaskan membuatku melakukannya.
Maka perlahan-lahan aku duduk di lantai menghadap kontolnya.Batang Erick yang sudah tegang itu kini berada dalam genggamanku. Kukocok-kocok ke atas dan ke bawah. Nampaknya ia menikmati kocokanku.
Tanganku yang halus naik turun di batangnya. Nampaknya ia sangat menikmati kocokanku di kontolnya. Hal itu terbukti dengan matanya yang tertutup rapat. Aku menikmati ekspresinya yang keenakan itu.Uh.. Enak sekali Ren.. Oh..”, desahnya.
Masukkan dong Say, ke mulutmu” pintanya.Tanpa diminta 2 kali aku menuruti kemauan orang yang kusayangi itu. Perlahan namun pasti, kontolnya kuarahkan ke rongga mulutku. Kontol itu kucium dan kujilat ujungnya dengan lembut bahkan sangat lembut sekali.
Benda itu bergetar hebat diiringi desahan pemiliknya. Seponganku di batangnya kupadukan dengan sedikit kocokan.Erick pasti keenakan kuperlakukan seperti itu. Tapi saya akan membuatnya lebih keenakan. Lalu kubuka mulutku lebih lebar untuk memasukkan kontol itu semuanya ke mulutku.
Hhmm.. hampir sedikit lagi masuk seluruhnya, tapi nampaknya sudah mentok di tenggorokanku.Dalam mulutku, kontol itu kukulum dan kuhisap, kugerakkan lidahku memutar mengitari kepala kontolnya.
Hanya itu yang kulakukan tapi tampaknya ia sudah blingsatan. Meskipun harus kuakui bahwa oral sexku belum apa-apa dibandingkan cerita teman-teman cewekku yang pernah melakukannya.
Bahkan masih kalah jauh daripada Bokep yang pernah kutonton. Tapi aku tetap melanjutkannya. Toh Erick masih keenakan Memang sih, Erick baru ML pertama kali denganku.
Jadi ia belum bisa membandingkannya dengan yang lain.Sesekali aku melirik ke atas melihat ekspresi wajahnya saat menikmati seponganku. Ia mengelus-elus rambutku dan mengelap dahinya yang sudah bercucuran keringat dengan sapu tangan.
Erick nampaknya tak mau cepat-cepat keluar, maka ditariknya kepalaku. Aku berdiri tegak di hadapannya yang masih bersandar di sofa.Segera kulepaskan celana pendek beserta CD-ku sekalian. Matanya nanar melihat ketelanjanganku.
Aku seperti manusia yang baru lahir, polos. Kini aku sudah telanjang bulat di hadapannya. Aku lalu naik ke pangkuannya. Dengan senyum nakal meremas-remas dadanya yang bidang.
Lalu kubenamkan kembali wajahnya ke payudaraku hingga ia pun mulai menyusu di situ. Kali ini ia menjilati seluruh permukaannya hingga basah oleh liurnya lalu dikulum dan dihisap kuat-kuat.
Tangannya di bawah sana juga tak bisa diam, tangannya meremas-remas pantat dan pahaku. Dielus-elusnya paha putihku itu. Berbeda dengan pahaku yang dielusnya dengan lembut, pantatku justru diremasnya dengan keras.
Daging pinggulku menjadi bulan-bulanan tangannya.Aku hanya mendesah-desah. Giginya yang putih menarik-narik puting susuku. Hal itu semakin membuatku merintih. Bahkan kini tangannya yang bercokol di pahaku mulai merambat semakin jauh.
Aku tak kuasa untuk tak merintih dan mendesah. Bongkahan pantatku diremas, dada ku dilumat dan sekarang tangannya yang kanan menggerayangi memek ku dan mengocok ngocok jarinya di sana. Ohh.. nikmatnya, batinku.
Sebagai respons aku hanya bisa mendesah dan memeluknya erat-erat, darah dalam tubuhku semakin bergolak sehingga keringatku menetes-netes. Mulutnya kini merambat naik menjilati leher jenjangku, ia juga mengulum leherku dan mencupanginya.
Cupangannya cukup keras sampai meninggalkan bercak merah.Akhirnya mulutnya bertemu dengan mulutku lagi dimana lidah kami saling beradu dengan liar. Sambil berciuman tanganku meraba-raba selangkangannya yang sudah mengeras itu.
Rick.. Sekarang ya..”, pintasku memelas untuk memasukan kontolnya ke memeku.Aku sudah tidak tahan lagi ingin segera menuntaskan birahiku. Maka kuangkat pantatku sebentar dan mengarahkan memek ku yang uda basah ke kontolnya.
Baca juga : Ngentot Dengan Teman Wanita Yang Perawan
Ia memegang kontolnya siap menerima memekku. Sedikit demi sedikit aku merasakan ruang memekku terisi dan dengan beberapa hentakan masuklah batang itu seluruhnya ke dalam. Aku tak kuasa untuk tak menjerit kala batang Erick membelah bibir memekku.Sama sepertiku, ia juga mendesah menyebut namaku saat kontolnya amblas ditelan memekku.
Oohh..!” desahku dengan tubuh menegang dan mencengkram bahu pacarku. Kurasakan liangku agak nyeri, tapi itu cuma sebentar karena selanjutnya yang terasa hanyalah nikmat.Kemudian, secara perlahan-lahan aku menaik turunkan tubuhku di atas kontolnya.
Kupacu kejantanannya dengan goyanganku. Aku tiba-tiba menjadi gadis yang liar yang butuh kenikmatan. Kugoyang-goyangkan memekku di atas batangnya sambil sesekali membuat gerakan memutar.
Memekku seperti diaduk-aduk. Aku sangat menikmati posisi ini, karena aku bisa mengendalikan permainan. Desahan-desahan nikmat menandai keluar masuknya batang Erick. Erick juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan.
Matanya menatap wajahku yang kemerahan karena nikmat.Ahh.. Ahh..” desahku seiring dengan naik-turunnya tubuhku.Dada aku yang sudah menegang maksimun terayun-ayun dengan indah di hadapannya. Erick juga mulai menyodok-nyodok kontolnya, sehingga kenikmatan yang kurasakan semakin bertambah.
Tubuhku terlonjak-lonjak dan tertekuk menahan sensasi kenikmatan dunia.Hal itu membuat payudara ku semakin membusung ke arahnya. Kesempatan ini tak disia-siakannya, ia langsung melumat dadaku yang kiri dengan mulutnya.
Aku semakin menjerit keras. Dengusan nafasnya dan jilatannya membuatku merinding dan makin terbakar birahi.Erick semakin menyerangku dengan meremas-remas dadaku yang kanan serta memilin-milin putingnya.
Erick sungguh pintar menyerang titik sensitifku. Sepuluh menit lamanya kami berpacu dalam gaya demikian. Saling berlomba-lomba mencapai puncak.Sodokan-sodokannya semakin lama semakin cepat dan makin berirama.
Mulutnya tak henti-henti mencupangi payudara yang mencuat di depan wajahnya, sesekali mulutnya juga mampir di pundak dan leherku. Sungguh kenikmatan yang sangat indah. Tangannya yang tadi lembut menggerayangi paha dan pantatku, sekarang cenderung kasar.
Aku sudah sangat kecapaian dengan posisi tersebut sehinga goyanganku semakin lama semakin tak bertenaga. Bahkan kini ia yang aktif menyodok-nyodok kejantanannya.Menyadari hal tersebut, Erick minta ganti posisi.
Ditariknya kontolnya dari rongga kemaluanku. Ada perasaan kesal, tapi itu tak berlangsung lama. Tubuhku dibalikkan telungkup di atas sofa. Lalu kakiku ditarik hingga terjuntai menyentuh lantai, hingga otomatis kini pantatku pun menungging ke arahnya. Dada ku yang dari tadi menjadi bulan-bulanannya menekan sofa karena aku telungkup.
Erick sibuk memegang erat-erat kedua pahaku.Siap-siap ya Say!” ujarnya.Aku hanya bisa menganggukkan kepala menunggu kenikmatan selanjutnya dengan posisi doggy style.
Erick pernah bercerita bahwa posisi ini sangat disukainya, karena ia yang mengambil kendali dan bebas meremas-remas semua bagian tubuhku, bahkan anusku. Sebelum menusuk memekku, ia terlebih dahulu mencium punggungku.
Baca juga : Kisah Nyata Perselingkuhan Dengan Penari Bali
Kemudian ia duduk di sofa dengan mengangkangkan kakinya. Matanya menatap mata ku dengan penuh hasrat. Aku mengerti maksudnya. Ia ingin dioral tentunya. Sebenarnya aku kurang mahir melakukan oral sex, aku masih butuh belajar, tapi nafsu ingin saling memuaskan membuatku melakukannya.
Maka perlahan-lahan aku duduk di lantai menghadap kontolnya.Batang Erick yang sudah tegang itu kini berada dalam genggamanku. Kukocok-kocok ke atas dan ke bawah. Nampaknya ia menikmati kocokanku.
Tanganku yang halus naik turun di batangnya. Nampaknya ia sangat menikmati kocokanku di kontolnya. Hal itu terbukti dengan matanya yang tertutup rapat. Aku menikmati ekspresinya yang keenakan itu.Uh.. Enak sekali Ren.. Oh..”, desahnya.
Masukkan dong Say, ke mulutmu” pintanya.Tanpa diminta 2 kali aku menuruti kemauan orang yang kusayangi itu. Perlahan namun pasti, kontolnya kuarahkan ke rongga mulutku. Kontol itu kucium dan kujilat ujungnya dengan lembut bahkan sangat lembut sekali.
Benda itu bergetar hebat diiringi desahan pemiliknya. Seponganku di batangnya kupadukan dengan sedikit kocokan.Erick pasti keenakan kuperlakukan seperti itu. Tapi saya akan membuatnya lebih keenakan. Lalu kubuka mulutku lebih lebar untuk memasukkan kontol itu semuanya ke mulutku.
Hhmm.. hampir sedikit lagi masuk seluruhnya, tapi nampaknya sudah mentok di tenggorokanku.Dalam mulutku, kontol itu kukulum dan kuhisap, kugerakkan lidahku memutar mengitari kepala kontolnya.
Hanya itu yang kulakukan tapi tampaknya ia sudah blingsatan. Meskipun harus kuakui bahwa oral sexku belum apa-apa dibandingkan cerita teman-teman cewekku yang pernah melakukannya.
Bahkan masih kalah jauh daripada Bokep yang pernah kutonton. Tapi aku tetap melanjutkannya. Toh Erick masih keenakan Memang sih, Erick baru ML pertama kali denganku.
Jadi ia belum bisa membandingkannya dengan yang lain.Sesekali aku melirik ke atas melihat ekspresi wajahnya saat menikmati seponganku. Ia mengelus-elus rambutku dan mengelap dahinya yang sudah bercucuran keringat dengan sapu tangan.
Erick nampaknya tak mau cepat-cepat keluar, maka ditariknya kepalaku. Aku berdiri tegak di hadapannya yang masih bersandar di sofa.Segera kulepaskan celana pendek beserta CD-ku sekalian. Matanya nanar melihat ketelanjanganku.
Aku seperti manusia yang baru lahir, polos. Kini aku sudah telanjang bulat di hadapannya. Aku lalu naik ke pangkuannya. Dengan senyum nakal meremas-remas dadanya yang bidang.
Lalu kubenamkan kembali wajahnya ke payudaraku hingga ia pun mulai menyusu di situ. Kali ini ia menjilati seluruh permukaannya hingga basah oleh liurnya lalu dikulum dan dihisap kuat-kuat.
Tangannya di bawah sana juga tak bisa diam, tangannya meremas-remas pantat dan pahaku. Dielus-elusnya paha putihku itu. Berbeda dengan pahaku yang dielusnya dengan lembut, pantatku justru diremasnya dengan keras.
Daging pinggulku menjadi bulan-bulanan tangannya.Aku hanya mendesah-desah. Giginya yang putih menarik-narik puting susuku. Hal itu semakin membuatku merintih. Bahkan kini tangannya yang bercokol di pahaku mulai merambat semakin jauh.
Aku tak kuasa untuk tak merintih dan mendesah. Bongkahan pantatku diremas, dada ku dilumat dan sekarang tangannya yang kanan menggerayangi memek ku dan mengocok ngocok jarinya di sana. Ohh.. nikmatnya, batinku.
Sebagai respons aku hanya bisa mendesah dan memeluknya erat-erat, darah dalam tubuhku semakin bergolak sehingga keringatku menetes-netes. Mulutnya kini merambat naik menjilati leher jenjangku, ia juga mengulum leherku dan mencupanginya.
Cupangannya cukup keras sampai meninggalkan bercak merah.Akhirnya mulutnya bertemu dengan mulutku lagi dimana lidah kami saling beradu dengan liar. Sambil berciuman tanganku meraba-raba selangkangannya yang sudah mengeras itu.
Rick.. Sekarang ya..”, pintasku memelas untuk memasukan kontolnya ke memeku.Aku sudah tidak tahan lagi ingin segera menuntaskan birahiku. Maka kuangkat pantatku sebentar dan mengarahkan memek ku yang uda basah ke kontolnya.
Baca juga : Ngentot Dengan Teman Wanita Yang Perawan
Ia memegang kontolnya siap menerima memekku. Sedikit demi sedikit aku merasakan ruang memekku terisi dan dengan beberapa hentakan masuklah batang itu seluruhnya ke dalam. Aku tak kuasa untuk tak menjerit kala batang Erick membelah bibir memekku.Sama sepertiku, ia juga mendesah menyebut namaku saat kontolnya amblas ditelan memekku.
Oohh..!” desahku dengan tubuh menegang dan mencengkram bahu pacarku. Kurasakan liangku agak nyeri, tapi itu cuma sebentar karena selanjutnya yang terasa hanyalah nikmat.Kemudian, secara perlahan-lahan aku menaik turunkan tubuhku di atas kontolnya.
Kupacu kejantanannya dengan goyanganku. Aku tiba-tiba menjadi gadis yang liar yang butuh kenikmatan. Kugoyang-goyangkan memekku di atas batangnya sambil sesekali membuat gerakan memutar.
Memekku seperti diaduk-aduk. Aku sangat menikmati posisi ini, karena aku bisa mengendalikan permainan. Desahan-desahan nikmat menandai keluar masuknya batang Erick. Erick juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan.
Matanya menatap wajahku yang kemerahan karena nikmat.Ahh.. Ahh..” desahku seiring dengan naik-turunnya tubuhku.Dada aku yang sudah menegang maksimun terayun-ayun dengan indah di hadapannya. Erick juga mulai menyodok-nyodok kontolnya, sehingga kenikmatan yang kurasakan semakin bertambah.
Tubuhku terlonjak-lonjak dan tertekuk menahan sensasi kenikmatan dunia.Hal itu membuat payudara ku semakin membusung ke arahnya. Kesempatan ini tak disia-siakannya, ia langsung melumat dadaku yang kiri dengan mulutnya.
Aku semakin menjerit keras. Dengusan nafasnya dan jilatannya membuatku merinding dan makin terbakar birahi.Erick semakin menyerangku dengan meremas-remas dadaku yang kanan serta memilin-milin putingnya.
Erick sungguh pintar menyerang titik sensitifku. Sepuluh menit lamanya kami berpacu dalam gaya demikian. Saling berlomba-lomba mencapai puncak.Sodokan-sodokannya semakin lama semakin cepat dan makin berirama.
Mulutnya tak henti-henti mencupangi payudara yang mencuat di depan wajahnya, sesekali mulutnya juga mampir di pundak dan leherku. Sungguh kenikmatan yang sangat indah. Tangannya yang tadi lembut menggerayangi paha dan pantatku, sekarang cenderung kasar.
Aku sudah sangat kecapaian dengan posisi tersebut sehinga goyanganku semakin lama semakin tak bertenaga. Bahkan kini ia yang aktif menyodok-nyodok kejantanannya.Menyadari hal tersebut, Erick minta ganti posisi.
Ditariknya kontolnya dari rongga kemaluanku. Ada perasaan kesal, tapi itu tak berlangsung lama. Tubuhku dibalikkan telungkup di atas sofa. Lalu kakiku ditarik hingga terjuntai menyentuh lantai, hingga otomatis kini pantatku pun menungging ke arahnya. Dada ku yang dari tadi menjadi bulan-bulanannya menekan sofa karena aku telungkup.
Erick sibuk memegang erat-erat kedua pahaku.Siap-siap ya Say!” ujarnya.Aku hanya bisa menganggukkan kepala menunggu kenikmatan selanjutnya dengan posisi doggy style.
Erick pernah bercerita bahwa posisi ini sangat disukainya, karena ia yang mengambil kendali dan bebas meremas-remas semua bagian tubuhku, bahkan anusku. Sebelum menusuk memekku, ia terlebih dahulu mencium punggungku.
Baca juga : Kisah Nyata Perselingkuhan Dengan Penari Bali
Seluruh tubuhku kembali bergetar, seakan terlempar ke-awang-awang. Sendi-sendiku bergetar menunggu kontolnya menembus kemaluanku. Posisi ini membuat kegatalan birahiku semakin tak terhingga, hingga membuat aku menggeliat-geliat tak tertahankan.
Erick.. Buruan..!” rengekku sudah tak tahan lagi. Erick mematuhiku. Sambil meremas pantatku ia mendorongkan kontolnya ke memekku.
Ohh.. Ngghh..!” desisku saat kontol yang keras itu membelah bibir kemaluanku.Kontolnya dengan perlahan dan lembut mengaduk-aduk memekku. Kontan aku menjerit-jerit keras.
Dalam posisi seperti ini sodokannya terasa semakin keras dan dalam, badanku pun ikut tergoncang hebat, payudaraku serasa tertekan dan bergesekan dengan sofa. Hal itu justru menimbulkan kenikmatan tersendiri, apalagi sofaku terbuat dari kulit sehingga gesekan di dada ku terasa sedikit kasar namun nikmat.
Ah.. Euh.. Ah.. Aw..” aku cuma bisa mendesah setiap kali ia menyodokkan kontolnya ke memekku.Erick menggenjotku semakin cepat. Memekku dihujam kontolnya yang sekeras batu itu.
Otot-otot kemaluanku serasa berkontraksi semakin cepat memijati miliknya. Dengusan nafasnya bercampur dengan desahanku memenuhi ruang tengahku.Mulutku megap-megap dan mataku terpejam. Beberapa menit kemudian ia menarik tubuh kami mundur selangkah sehingga payudara ku yang tadinya menempel di sofa kini menggantung bebas.
Kemudian dilanjutkanya kocokannya. Toket ku terayun – ayun ke depan dan ke belakang. Terkadang dada ku menyentuh sandaran bawah sofa sehingga menimbulkan rasa sakit. Tapi rasa sakit tersebut tertutupi kenikmatan yang menjalar ke seluruh aliran darahku.
Sambil berpacu dalam gaya doggy ini, tangannya kini tak tinggal diam. Ia mulai menggerayangi payudaraku yang semakin ranum karena aku menungging. Ditariknya-tariknya benda kenyal itu sesuka hatinya. Saya merem-melek menikmati tangannya bergerilya dari dada yang kanan ke dada ku yang kiri.
Aku menjerit kegelian saat ia mengocok memek ku dengan cepat dan keras, tapi ia meremas dada ku dengan lembut sekali dan sesekali memelintir-melintir putingnya.Tubuhku kembali menggelinjang dahsyat, pandanganku serasa berkunang-kunang.
Gesekan-gesekan di liang kewanitaanku serta remasan–remasan di dada ku membuat pertahananku sebentar lagi akan jebol. Pandanganku kabur dan kurasakan kesadaranku hilang.
Akhirnya aku pun tak bisa lagi menahan orgasmeku. Mengetahui bahwa aku akan segera keluar, ia semakin bergairah, tubuhku ditekan-tekannya sehingga kontolnya menusuk lebih dalam, tangannya pun semakin kasar meremas toketku.
Aahhkk..!” jeritku bersamaan dengan mengucurnya cairan cintaku.Kugenggam erat karpet ruang tamu merasakan detik-detik orgasmeku.
Aku menggigit bibir merasakan gelombang dahsyat itu melanda tubuhku. Aku merasakan cairan cinta yang mengalir hangat pada selangkanganku. Tapi itu belum berakhir, karena Erick masih terus mengocokku sehingga orgasmeku semakin panjang.
Erick juga nampaknya akan segera orgasme. Hal itu tampak dari gayanya yang khas jika akan orgasme.Aku mau keluar say, aku mau keluar..”
Erick membisikkannya sambil ngos-ngosan dan masih terus mengocokku.Jangan di.. Jangan di dalam. Ah.. Ah.. Oh.. Aku.. lagi.. Subur.”
Erick.. Buruan..!” rengekku sudah tak tahan lagi. Erick mematuhiku. Sambil meremas pantatku ia mendorongkan kontolnya ke memekku.
Ohh.. Ngghh..!” desisku saat kontol yang keras itu membelah bibir kemaluanku.Kontolnya dengan perlahan dan lembut mengaduk-aduk memekku. Kontan aku menjerit-jerit keras.
Dalam posisi seperti ini sodokannya terasa semakin keras dan dalam, badanku pun ikut tergoncang hebat, payudaraku serasa tertekan dan bergesekan dengan sofa. Hal itu justru menimbulkan kenikmatan tersendiri, apalagi sofaku terbuat dari kulit sehingga gesekan di dada ku terasa sedikit kasar namun nikmat.
Ah.. Euh.. Ah.. Aw..” aku cuma bisa mendesah setiap kali ia menyodokkan kontolnya ke memekku.Erick menggenjotku semakin cepat. Memekku dihujam kontolnya yang sekeras batu itu.
Otot-otot kemaluanku serasa berkontraksi semakin cepat memijati miliknya. Dengusan nafasnya bercampur dengan desahanku memenuhi ruang tengahku.Mulutku megap-megap dan mataku terpejam. Beberapa menit kemudian ia menarik tubuh kami mundur selangkah sehingga payudara ku yang tadinya menempel di sofa kini menggantung bebas.
Kemudian dilanjutkanya kocokannya. Toket ku terayun – ayun ke depan dan ke belakang. Terkadang dada ku menyentuh sandaran bawah sofa sehingga menimbulkan rasa sakit. Tapi rasa sakit tersebut tertutupi kenikmatan yang menjalar ke seluruh aliran darahku.
Sambil berpacu dalam gaya doggy ini, tangannya kini tak tinggal diam. Ia mulai menggerayangi payudaraku yang semakin ranum karena aku menungging. Ditariknya-tariknya benda kenyal itu sesuka hatinya. Saya merem-melek menikmati tangannya bergerilya dari dada yang kanan ke dada ku yang kiri.
Aku menjerit kegelian saat ia mengocok memek ku dengan cepat dan keras, tapi ia meremas dada ku dengan lembut sekali dan sesekali memelintir-melintir putingnya.Tubuhku kembali menggelinjang dahsyat, pandanganku serasa berkunang-kunang.
Gesekan-gesekan di liang kewanitaanku serta remasan–remasan di dada ku membuat pertahananku sebentar lagi akan jebol. Pandanganku kabur dan kurasakan kesadaranku hilang.
Akhirnya aku pun tak bisa lagi menahan orgasmeku. Mengetahui bahwa aku akan segera keluar, ia semakin bergairah, tubuhku ditekan-tekannya sehingga kontolnya menusuk lebih dalam, tangannya pun semakin kasar meremas toketku.
Aahhkk..!” jeritku bersamaan dengan mengucurnya cairan cintaku.Kugenggam erat karpet ruang tamu merasakan detik-detik orgasmeku.
Aku menggigit bibir merasakan gelombang dahsyat itu melanda tubuhku. Aku merasakan cairan cinta yang mengalir hangat pada selangkanganku. Tapi itu belum berakhir, karena Erick masih terus mengocokku sehingga orgasmeku semakin panjang.
Erick juga nampaknya akan segera orgasme. Hal itu tampak dari gayanya yang khas jika akan orgasme.Aku mau keluar say, aku mau keluar..”
Erick membisikkannya sambil ngos-ngosan dan masih terus mengocokku.Jangan di.. Jangan di dalam. Ah.. Ah.. Oh.. Aku.. lagi.. Subur.”
Aku cuma bisa berbicara begitu, setidaknya aku bermaksud berbicara begitu karena aku tak tahu apakah suara aku keluar atau tidak, pokoknya aku sudah berusaha, itu juga sudah aku paksa-paksakan.
Aku tak tahu apakah ia mengerti apa yang aku bicarakan, tapi yang jelas ia masih terus mengocokku.Beberapa detik kemudian, ia mencabut kontolnya, kakiku langsung ambruk ke lantai. Erick yang menyodokku dari belakang akhirnya klimaks. Ia mengeluarkan kontolnya dan menyiramkan isinya di punggung dan pantatku.
Air maninya membasahi tubuhku bagian belakang. Tak terlalu banyak spermanya, tapi sangat lengket kurasakan di tubuhku. Kemudian ia ambruk menindihku.
Kurasakan kontolnya yang menindih pantatku mulai mengecil.Terimakasih, Sayang” ucapnya sambil mengecup leherku. Aku hanya terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan barusan.Akhirnya malam itu Erick menginap di apartemenku.
Sudah bisa ditebak kami akan mereguk kenikmatan sepanjang malam sampai besok paginya karena libur.Sesudah percintaan di ruang tamu tadi, Erick menikmati tubuhku lagi di kamar mandi. Aku yang sedang mandi dikejutkan akan kehadirannya di depan pintu.
Walau masih lemas, aku terpaksa meladeninya. Aku hanya diam di lantai kamar mandi sedangkan ia yang aktif menyodokku. Bahkan yang seru adalah saat sehabis makan malam di luar. Kami kembali ke apartemen dan langsung ke kamarku.
Aku yang sudah bersiap-siap tidur diajaknya menonton BF di komputerku.Adegan-adegan mesum di layar monitor membuat libidoku cepat naik. Saya mencoba memancing gairah Erick, tapi ia menolak untuk menyetubuhiku.
Baca juga : Perjakaanku Hilang Di Tangan Tante Meri
Aku bingung dibuatnya, tak biasanya ia menolak seperti itu. Selama ini justru aku yang sering menolak bersenggama dengannya. Saat itu, katanya ia mau ML tetapi ada syaratnya.
Ia meminta ku untuk menari-nari seperti penari telanjang. Aku sih OK saja, berhubung ia adalah pacarku dan nafsuku ingin segera dituntaskan, maka aku menuruti kemauannya.Bak seorang striptis professional, aku take action di hadapannya.Ia sangat bernafsu sekali menikmati pemandangan langka tersebut.
Aku tak tahu apakah ia mengerti apa yang aku bicarakan, tapi yang jelas ia masih terus mengocokku.Beberapa detik kemudian, ia mencabut kontolnya, kakiku langsung ambruk ke lantai. Erick yang menyodokku dari belakang akhirnya klimaks. Ia mengeluarkan kontolnya dan menyiramkan isinya di punggung dan pantatku.
Air maninya membasahi tubuhku bagian belakang. Tak terlalu banyak spermanya, tapi sangat lengket kurasakan di tubuhku. Kemudian ia ambruk menindihku.
Kurasakan kontolnya yang menindih pantatku mulai mengecil.Terimakasih, Sayang” ucapnya sambil mengecup leherku. Aku hanya terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan barusan.Akhirnya malam itu Erick menginap di apartemenku.
Sudah bisa ditebak kami akan mereguk kenikmatan sepanjang malam sampai besok paginya karena libur.Sesudah percintaan di ruang tamu tadi, Erick menikmati tubuhku lagi di kamar mandi. Aku yang sedang mandi dikejutkan akan kehadirannya di depan pintu.
Walau masih lemas, aku terpaksa meladeninya. Aku hanya diam di lantai kamar mandi sedangkan ia yang aktif menyodokku. Bahkan yang seru adalah saat sehabis makan malam di luar. Kami kembali ke apartemen dan langsung ke kamarku.
Aku yang sudah bersiap-siap tidur diajaknya menonton BF di komputerku.Adegan-adegan mesum di layar monitor membuat libidoku cepat naik. Saya mencoba memancing gairah Erick, tapi ia menolak untuk menyetubuhiku.
Baca juga : Perjakaanku Hilang Di Tangan Tante Meri
Aku bingung dibuatnya, tak biasanya ia menolak seperti itu. Selama ini justru aku yang sering menolak bersenggama dengannya. Saat itu, katanya ia mau ML tetapi ada syaratnya.
Ia meminta ku untuk menari-nari seperti penari telanjang. Aku sih OK saja, berhubung ia adalah pacarku dan nafsuku ingin segera dituntaskan, maka aku menuruti kemauannya.Bak seorang striptis professional, aku take action di hadapannya.Ia sangat bernafsu sekali menikmati pemandangan langka tersebut.
0 Komentar